RAHASIA LEGENDARIS!
Powered by Blogger.

Kompas, edisi, Sabtu, 14 Februari, 2015

Kompas, edisi, Sabtu, 14 Februari 2015

Presiden Belum Ambil Sikap

Sikap yang berbeda terkait Partai Pelantikan Budi Gunawan


& amp; nbsp; Bogor, KOMPAS - Hingga Jumat (13/2) malam, Presiden Joko Widodo belum mengumumkan penyelesaian pengangkatan Kapolri. Namun, dinamika politik terus meningkat seperti yang akan berkuasa praperadilan mereka mengajukan petisi kepada Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Senin depan.

"Proses ini sebenarnya sudah berlangsung. Saya akan menyampaikan pernyataan, tapi tidak kali ini," kata Presiden di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, terkait dengan penunjukan Kapolri.

Pada Rabu pekan lalu, Presiden menyatakan, penyelesaian pengangkatan pemimpin Kepolisian akan diputuskan pekan ini. Pada saat itu, Presiden mengatakan masih menyelesaikan sejumlah hal yang berkaitan dengan dimensi politik dan hukum (Kompas, 5/2).

Sementara itu, dinamika politik terus meningkat seperti yang akan calon mengajukan berkuasa Kapolri praperadilan Budi Gunawan, Senin pekan depan. Satu permintaan adalah untuk melangkah Budi Korupsi Komisi Pemberantasan yang menetapkan mereka sebagai tersangka dibatalkan.

Analisis "Micro Expression"

Ketika semburat Amarah di Expression Jokowi


& amp; nbsp; empat minggu terakhir, suasana politik terus gaduh. Cerita dimulai ketika Joko Widodo Komisaris Jenderal Budi Gunawan mencalonkan sebagai calon Kapolri, Jumat (9/1). Namun, tiba-tiba, tiga hari setelah pencalonannya, KPK menetapkan Budi sebagai kasus korupsi yang diduga tersangka.

Suara memuncak. Kompas mengajak pembaca melihat sisi lain dari raket melalui ekspresi wajah Presiden Jokowi tokoh terkait lainnya. Ekspresi yang terlihat melalui analisis ekspresi mikro (ekspresi detail) dan cepat di wajah seseorang.

Peneliti Paul Ekman, profesor psikologi yang secara khusus melihat ekspresi manusia, menyebutkan, ada tujuh emosi universal. Tujuh emosi yang universal menandatanganinya terkejut atau kaget, senang, sedih, takut, marah, jijik, dan sangat bahagia. Emosi ini muncul secara spontan tanpa bisa dikendalikan dan menyadari.

Dalam rentang 23-29 Januari lalu, Handoko Gani, master calon ilmu forensik di bidang emosi dalam Paul Ekman International Group dan University of Central Lancashire, Manchester, Inggris, cobalah untuk memeriksa ekspresi Jokowi melalui analisis ekspresi cepat dan rinci.

HEBOH batu akik ACEH

Batu Alam 20 Ton Menyebabkan Konflik


BANDA ACEH, KOMPAS - Penemuan jenis batu alam dari batu giok Aceh sekitar 20 ton di wilayah Desa Krueng Isep, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Aceh, konflik antara warga dan asing. Penduduk setempat hingga Jumat (13/2) masih marah karena imigran tidak melakukan pengambilan moratorium menjalani batu alam yang diolah menjadi batu akik dan perhiasan itu.

Newcomer masih berusaha untuk mengambil di batu alam yang lokasi. Dalam konflik yang terjadi Kamis sore, sejumlah warga setempat mengejar pendatang membawa senjata tajam. "Namun, insiden itu cepat dilerai oleh polisi dan militer agar tidak menyebabkan cedera atau kematian," kata Kepala Humas Polda Komisaris Gustav Leo Aceh di Banda Aceh, Jumat.

Editorial

hiruk-pikuk dan ketidakpastian


keprihatinan yang mendalam atas momentum pembangunan terdesaknya kemungkinan cenderung untuk memperluas tengah kekacauan politik dalam beberapa tahun terakhir.

Ini pembicaraan di mana-mana, bagaimana upaya yang mungkin untuk meningkatkan nasib rakyat dapat dilaksanakan jika ketegangan politik dan hukum kekacauan dibiarkan berlarut-larut. Kondisi frenzy, bergerak seperti bola liar, telah menciptakan ketidakpastian dan keraguan atas pelaksanaan agenda pembangunan, antara lain, dibesarkan di kampanye pemilu.

Ekspresi gejolak yang mencolok, lebih-lebih karena telah muncul harapan tinggi pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla 2014 hasil pemilu administrasi JKW-JK diharapkan-harapkan akan menciptakan besar momentum untuk mendorong pengembangan dan mengubah dalam banyak hal, termasuk kesejahteraan rakyat mental dan terutama meningkatkan itu.

Namun, di luar dugaan yang tersisa, kebisingan dan hiruk pikuk politik dan hukum terus, seperti tidak terkendali. Biasanya, ketegangan langsung mengalami antiklimaks, setidaknya untuk saat ini, sehingga proses pemilihan dilewati. Tidak seperti biasanya, tepatnya ketegangan bergulir yang kuat, bahkan dalam konfigurasi lebih kompleks daripada pemilihan kompetisi. Namun upaya nyata untuk menghentikan dengan cepat dan tepat.

Kompas Hari
Terbaru Sepak Bola Berita

No comments:

Post a Comment